Kamis, 08 Maret 2012

Anak kecil yang egois dan Temannya yang sudah dewasa

hai saya orangnya egois banget loh, selalu mau semua kemauannya diturutin, dimanjain, diperhatiin, dan saya selalu bersikap apapun yang saya mau. kadang bisa dicegah kalau dimarahin aba atau umi, cuma itu. semua tergantung mood gue, saya orangnya nyebelin loh, suka enaknya sendiri, cuma mau seneng tapi orang lain sengsara, saya terlalu sayang sama yang namanya temen, dan itu bisa mengalahkan apapun, bahkan acara keluarga sekalipun. saya orangnya aneh, sering banget galau sendiri di kamar, bingung memikirkan banyak hal, dan sering melupakan dan mengabaikan banyak hal-hal kecil.

ternyata menjadi dewasa itu susah.
bertoleransi itu susah. 
tidak menjadi egois itu susah.

dan teman saya orang yang sangat dewasa. bukankah itu sangat bertolak belakang? saya yang selalu egois, meminta ini itu, dan selalu menomor-satu-kan teman, dan melupakan teman saya yang sudah dewasa ini. saya seperti sedang bermain-main di dalam dunia saya sendiri bersama teman, dan mungkin awalnya dia hanya saya anggap seperti teman-teman lainnya yang bisa saya nomor-satu-kan, tapi ternyata tidak. dia bukan teman biasa. dia tidak seperti teman-teman saya yang lain, yang saya sangat saya banggakan. dia kadang menjadi seseorang yang lebih dari itu. di mata saya dia adalah orang yang jauh lebih baik daripada saya, jauh lebih dewasa daripada saya, dan dia terlalu sabar untuk menghadapi orang seperti saya, padahal perjalanan pertemanan kami masih sangat panjang, sampai kapan dia akan sabar? atau sampai kapan aku akan terus menerus menjadi anak kecil yang egois? sejujurnya aku malas memikirkannya.

kadang rumput tetangga selalu lebih indah, saat saya tidak bersyukur apa yang Allah berikan kepada saya, kadang saya harus merenung agar saya bisa me-mind-set-kan otak saya bahwa apa yang saya miliki jauh lebih indah dari orang lain.

Saya bisa menjadi orang yang sangat baik, sangat perhatian, melankolis, mudah menangis, dan sangat romantis. tapi suatu saat saya bisa menjadi orang yang sangat jahat, tidak peduli orang lain, dan bahkan tidak bisa merasa kasihan dengan orang lain yang bahkan mungkin hampir menitikkan air matanya karena saya.

Saya orangnya mudah menyesal, setelah berbuat jahat ke teman saya yang sudah dewasa itu, saya selalu menyesal atas apa yang saya lakukan, tapi kemudian saya berpikir, memang itu yang saya rasakan, sejujurnya saya malas menjaga imej di depan dia, biarlah dia tau saya itu seperti apa, saya tidak mau ada penyesalan di lain hari.

Kadang saya capek menjadi saya, saya sering datang ke rapat, walaupun hanya menjadi pendengar setia tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut saya, saya bukan orang yang aktif, tapi saya selalu berusaha menjadi aktif, tapi tidak dengan perkataan, saya sangat lemah berkata-kata, saya suka bekerja, dan saya lebih suka bekerja. Tapi saya bisa menjadi orang yang sangat aktif berbicara ketika saya sudah merasa memiliki sebuah organisasi, saya bisa menyampaikan pendapat dan sebagainya.

Tidak ada tujuan apapun di dalam tulisan ini. hanya mencurahkan isi hati saat saya berada di titik jenuh dan mungkin ada yang merasakan hal yang sama juga seperti saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar